Sabtu, 04 Juni 2011

Sejarah dan pergerakan NII al Zaytun KW9 faksi Panji Gumilang

"Saya mengelola usaha pengolahan sampah"
(Abu Maarik/Panji Gumilang/Abu Toto/Toto Salam/ASPG)
VIVAnews - Abu Maarik ternyata menyetorkan dananya langsung ke kantor pusat Bank CIC, di Fatmawati, Jakarta Selatan. Seorang mantan karyawan Bank CIC mengatakan, Abu Maarik datang sekitar setengah atau sebulan sekali menyetorkan duitnya ke bank milik Robert Tantular itu.

Bila dia datang, para teller pusing, karena harus menghitung uang receh sampai ratusan juta rupiah. Saat itu tidak ada ratusan ribu, adanya pecahan Rp50 ribu, Rp20 ribu, Rp10 ribu, dan pecahan-pecahan kecil. "Uangnya semuanya kucel," kata sumber VIVAnews.com, Selasa 3 April 2011.

Setiap kali datang, Abu Maarik menyetor hingga Rp200 juta. "Pada 1996, uang Rp200 juta sangat besar," katanya.

Dia menceritakan, Abu Maarik yang beralamat di Indramayu ini hanya mau dilayani seorang manajer di bank itu. Selain manajer, hanya Robert Tantular. "Dua orang itu saja," ujarnya.

Karena kantornya sempit, setiap kali Abu Maarik datang, selalu menjadi perhatian karyawan. Saat pembicaraan pun, sebagian karyawannya bisa mendengar.

Sumber ini menambahkan, karena penasaran dengan banyaknya uang yang disetor, dia sempat bertanya apa bisnis Abu Maarik. "Saya mengelola usaha pengolahan sampah," kata dia menirukan Abu Maarik.

Di CIC, Abu Maarik menjadi nasabah kelas kakap dengan simpanan miliaran rupiah. Sehingga sejumlah layanan pun diberikan cuma-cuma. Abu Maarik bisa meminjam uang ratusan juta atau bahkan miliaran rupiah dengan jaminan uang simpanan itu. "Fasilitas kredit back to back ini tidak diberikan kepada setiap nasabah."

Uang miliaran rupiah ini sebenarnya pernah tercium Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK). Pada rapat dengar pendapat dengan Pansus Century Dewan Perwakilan Rakyat, Ketua PPATK Yunus Huein mengatakan, ada simpanan sangat besar, yaitu Rp46,2 miliar milik Abu Maarik. Namun dia tak menjelaskan siapa Abu Maarik ini.

Ketua Tim Pengawas Kasus Bank Century di DPR Priyo Budi Santoso sempat mendesak pengusutan dana miliaran rupiah di Bank Century yang diduga milik jaringan Negara Islam Indonesia (NII). "Kami meminta dan mendesak aparat penegak hukum, termasuk Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) segera mengungkap dana itu," kata Priyo di Gedung DPR, Jakarta, Jumat, 29 April 2011.

Imam Supriyanto, mantan "menteri" NII yakin nama Abu Maarik itu tak lain Abu Toto alias Syeikh Panji Gumilang, pemimpin Pesantren Al Zaytun, Haurgeulis, Idramayu, Jawa Barat. "Wajah Abu Maarik ini mirip sekali dengan Panji Gumilang yang saya lihat di televisi. Bedanya, dulu masih kurus."

Abu Toto sendiri kepada wartawan tvOne Riga Danniswara, membantah bila dikaitkan dengan NII. Menurut Toto, perjuangan NII telah berakhir setelah Kartosoewiryo meninggal pada 5 September 1962. "Itu adalah fase turun gunung, semua kembali ke Ibu Pertiwi [pemerintahan Republik Indonesia]," ujar dia di kediaman pribadinya, di kompleks Mahad Al Zaytun, Jumat 29 April 2011.

Sources : Vivanews.com

Selasa, 03 Mei 2011

Makna Haji Bagi NII Gadungan

Prosesi melempar Jumrah (jumrah dengan duit, duit, dan duit)
Sources : vivanews.com

VIVAnews - Pengikut komunitas Negara Islam Indonesia (NII) memiliki cara sendiri untuk menunaikan ibadah haji. Dalam Islam, mereka yang menunaikan ibadah haji akan berangkat ke Tanah Suci Mekah di Arab Saudi. Tapi bagi NII, untuk naik haji cukup ke Indramayu, ke Pondok Pesantren Al Zaytun.

"Ibadah Haji dalam NII itu adalah perkumpulan NII dari seluruh Indonesia. Semua petinggi kumpul di Indramayu," kata Ken Setiawan, pendiri NII Crisis Center yang juga anggota NII sejak 2.000 sampai 2002, dalam perbincangan dengan VIVAnews.com, Kamis 28 April 2011.

Puncak ibadah haji dalam Islam jatuh pada 9 Zulhijah. Tapi dalam komunitas NII, puncak haji jatuh setiap tanggal 1 Muharram.

Dalam berhaji bagi Islam ada beberapa tahapan. Tahapan-tahapan itu antara lain, Tawaf atau tahapan berhaji dengan mengelilingi Ka'bah sebanyak tujuh kali.

"Kalau di NII, tawaf ini cukup berkeliling pondok pesantran Al Zaytun yang seluas 1.200 hektar. Saat naik haji di NII, kami ditunjukkan kebanggaan Al Zaytun dengan kata-kata, inilah Islam," kata Ken.

Kemudian, lanjut Ken, yang lebih aneh lagi saat proses lontar atau lempar jumrah. Saat naik haji dalam Islam, proses melempar jumroh dilakukan dengan melempar tujuh buah batu-batu kecil atau kerikil ke arah tiga tiang di kota Mina, Arab Saudi.

"Di NII, melempar jumrah itu dilakukan dengan tujuh buah sak semen. Menurut petinggi NII, kalau pakai kerikil, kapan Islam bisa maju," kata Ken. Tujuh buah sak semen itu tidak serta-merta dilempar di Al Zaytun, tetapi diwujudkan dalam bentuk uang. Berapa harga total dari tujuh sak semen itu.

Dari jumrah tujuh sak semen itu mengalir dana ratusan juta. Ada yang menyumbang lebih dari harga tujuh sak semen. "Saat ini NII masih dipimpin Panji Gumilang alias Abu Toto alias Abu Maarif. Posisi Panji Gumilang sebagai Presiden," kata Ken. (sj)


Video 1


Video2
Video lengkap Prosesi Melempar Jumroh NII Gadungan
Sources : Kaskus.us



Minggu, 01 Mei 2011

FUUI Tantang Panji Gumilang

K.H. Athian Ali M. Da'i, MA
Bandung - Forum Ulama Umat Indonesia (FUUI) menantang Panji Gumilang untuk dialog terbuka dengan para ulama. Tak hanya itu, pimpinan Pondok Pesantren Al Zaytun harus berani dikonfrontir dengan mantan pengikutnya, yang selama ini menyatakan Panji Gumilang adalah pimpinan NII KW 9.

"Sepuluh tahun lalu setelah saya bersama ulama lainnya menyatakan NII sesat, kami langsung mengundang Panji Gumilang dengan surat resmi yang dibawa orang khusus biar benar-benar sampai. Jangankan hadir untuk diskusi, menanggapi surat kami pun tidak," kata Ketua FUUI Athian Ali saat dihubungi melalui telepon, Minggu (1//5/2011).

Karena itu, Athian mengaku senang dengan kemunculan Panji Gumilang di berbagai media. Meski menurutnya apa yang disampaikan Abu Toto (nama lain Panji Gumilangg-red) tidak jelas, isinya mengambang.

"Dia tidak mengiyakan dan juga tidak menolak. Dia cukup hati-hati. Karena dia tahu kalau dia mengiyakan, dia akan hancur. Kalau menolak, dia tahu itu akan memancing saksi-saksi bekas bawahannya yang akan menentang ucapannya," ujar Athian.

Karena itu, Athian menantang Panji Gumilang untuk mau berdialog dengan para ulama terkait gerakan NII KW 9 yang diyakini Athian dipimpin oleh Panji. "Makanya hari ini kami berharap, dia mau kami ajak diskusi untuk membuktikan siapa yang berbohong," katanya.

Athian juga menyatakan akan menghadirkan para saksi mata yang dikumpulkan FUUI. Mereka adalah para mantan Anggota NII KW 9, di mana di antaranya merupakan mantan pejabat NII KW 9.

"Berani tidak dia dipertemukan? Tapi saya yakin dia tidak mau. Karena dia tahu apa yang kami tuduhkan pada dia selama ini adalah benar," tandas Athian.

Ketika ditanya apakah akan mengundang secara resmi? "Saya undang sekarang melalui media. Berani tidak?" tantang Athian.

Sebelumnya kepada wartawan Panji Gumilang menyatakan jika NII sudah tamat. Karena itu dia mengaku heran kenapa dia selalu dikaitkan dengan NII.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar