Jumat, 31 Desember 2010

Membaca Al Quran, Merenung dan Mengamalkan Kandungannya Merupakan Satu-Satunya Cara Meraih Keselamatan

Mahmud Ahmadi Nejad dalam sambutannya pada pembukaan MTQ internasional XXIV di Tehran menegaskan, bahwa merupakan janji Tuhan bagi mereka yang membaca, merenungkan dan menagamalkan ajaran Al Quran untuk meraih keberhasilan dan keselamatan dunia akhirat.
Iqna: Presiden Republik Islam Iran, Mahmud Ahmadi Nejad dalam sambutannya kemarin pada pembukaan MTQ Internasional ke 24 di gedung OKI menyatakan hal itu dan menambahkan, bahwa bangsa Iran hari demi hari dengan berpegang teguh dengan ajaran Al Quran dan Ahlul Bayt berupaya untuk menjadi teladan masyarakat dunia.

Menurutnya hari ini semua problema dunia dan kedhaliman yang merajalela di mana-mana adalah akibat dari jauhnya masyarakat dari kitab suci yang diturunkan oleh Allah SWT dan malah sebaliknya mereka bergabung dalam lingkaran setan serta orang-orang yang membangkang pada ajaran Tuhan dan mementingkan hal-hal yang bersifat dunia, seperti firman Tuhan; "Man Thaghaa Wa aatsaral hayaatad dun yaa".
Ahamadi Nejad dengan tegas menyuruh seluruh masyarakat dunia untuk memperhatikan sepak terjang negara-negara imprealisme dunia, apakah dapat tercium dari mereka aroma kasih sayang, keadilan, dan HAM? tentu tidak, jawabnya. yang ada adalah sebaliknya penghapusan hak-hak asasi manusia, kebohongan, pendudukan dan sejenisnya.
Mereka mengira, bahwa masyarakat dunia tolol seperti mereka dan tidak memahami situasi. mereka bahkan tidak memiliki belas kasih sekalipun pada rakyatnya sendiri, aset dan kekayaan negara digunakan untuk menjajah berbagai negara dan faedahnya masuk ke kantong-kantong pribadi mereka sendiri, tegasnya.
Coba lihat apa yang terjadi hari ini di Irak, Afghanistan, Palestina, Lebanon dan Amerika Latin? apa yang mereka lakukan di sana?
Presiden Iran ini menjelaskan, bahwa negara-negara penjajah ini memiliki lembaran-lembaran hitam, mereka mengklaim diri mereka sebagai ibu dan bapak demokrasi. andaikan mereka cepat bertaubat dan benar dalam perkataannya, bahwa mereka adalah orang-orang demokratis, padahal mereka sendiri yang mendukung agresor Zinoisme Israel yang menjajah Al Quds ?
Kalau mau jujur mereka itu sebenarnya membuat malu setan-setan sendiri, karena mereka meneriakkan panggilang suci dari langit, kemanakah mereka akan pergi? apakah ke arah kebahagiaan, keselamatan, penghambaan kepada Tuhan dan Tauhid? tegasnya.
pada kesempatan yang lain beliau menjelaskan, bahwa keadilan dan hidayah adalah dua tema besar yang menjadi tujuan diturunkannya Al Quran.
Tujuan pertama adalah dalam rangka membangkitkan kesadaran manusia kemudian belajar, mendidik dan mensucikan dirinya dan akhirnya melangkah untuk meraih kesempurnaan.
Tujuan ke dua adalah membangun masyarakat yang berkeadilan, memiliki kehidupan yang baik dan dua jalan inilah yang disebut dengan Shiratul Mustaqim.
Beliau melanjutkan, bahwa akal dan para nabi merupakan dua karunia Tuhan kepada manusia yang menjadi alasan (hujjah) bagi-Nya untuk meminta pertanggungjawaban dari kita makhluk-Nya kelak di hari kiamat.
Sangat disayangkan seperti disebutkan dalam Al Quran di saat permintaan pertanggungjawaban itu Nabi kita Muhammad Saw akan mengadu kepada Tuhan dengan mengatakan, bahwa umatnya menjadikan Al Quran itu sebagai sesuatu yang terpinggirkan (mahjur) mungkin Nabi yang lain seperti Nabi Isa dan Musa berkenaan dengan perlakuan umatnya terhadap Taurat dan Injil juga akan mengatakan hal yang sama.
Lebih lanjut Ahmadi Nejad menyebutkan, bahwa Al Quran adalah resep Tuhan untuk seluruh masyarakat dunia dan untuk segala umur yang diturunkan kepada seorang manusia sempurna pada malam Laylatul Qadr secara sekaligus dan kemudian dicicial dalam masa penyampaian risalah beliau.
khusus kepada para pemuda dan pemudi Iran Bapak Presiden memberikan taushiyahnya agar mereka bisa sedekat mungkin dengan Al Quran dan menjadikannya sebagai teman akrab yang selalu membantunya dalam berbagai kesulitan dan tak akan berpisah.
Pada acara itu hadir beberapa pejabat tinggi negara dan militer serta 80 penghafal dan Qari' Al Quran yang datang dari 50 negara untuk mengikuti lomba yang akan berlangsung selama lima hari.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar